Kekuatan
Dari Persahabatan
Didunia ini manusia adalah
makhluk yang bisa dikatakan mendekati sempurna, dibanding dengan makhluk hidup
lainnya. Manusia diberikan kesempatan pada kehidupan ini untuk bisa
mengembangkan potensial dirinya melalui apapun yang bisa dijadikan pelajaran
hidup yang berharga untuk dirinya. Begitu banyak ilmu pengetahuan yang muncul
dari zaman ke zaman, dan begitu banyak ilmuan dan penemu yang bermunculan
dengan pandangannya serta temuannya. Hal ini tanpa disadari membuktikan bahwa
manusia adalah makhluk yang bijaksana, tidak ada satupun manusia di dunia ini
yang tidak memiliki kebijaksanaan dalam dirinya. Hanya saja tergantung
bagaimana menyadari, menggunakan dan menghargai kebijaksanaan dalam diri ini.
Kebijaksanaan manusia
sangatlah lengkap yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya, yakni memaknai
arti persahabatan antar manusia. Persahabatan tidaklah sama dengan pertemanan,
persahabatan memiliki komposisi yang sangat lengkap diantaranya kesetian yang
tidak perlu di pertanyakan lagi tentang kekuatannya dalam suka ataupun duka.
Tentu bukan hanya sekedar kesetian saja yang memperkuat persahabatan, apa
sajakah kandungan dari persahabatan itu dan bagaimana kita mengambil kekuatan
dari persahabatan. Berikut ini adalah cerita yang bisa menggambarkan tentang
persahabatan. Kisah persahabatan antara seekor harimau dangan seekor singa,
yang berjudul “Angin dan Bulan”.
“Angin Dan Bulan”
Dahulu kala, seekor singa dan
seekor harimau tinggal bersama didalam sebuah gua. Mereka berdua berkawan
sangat akrab. Meski tampaknya aneh bagi kita, mereka tidak berpikir bahwa
persahabatan mereka tidak biasa. Ini disebabkan karena mereka telah bertemu
ketika mereka masih sangat muda untuk mengetahui perbedaan antara singa dan
harimau. Disamping itu, mereka juga tinggal di pegunungan yang damai. Ini
mungkin berkat pengaruh seorang Pertapa hutan yang ramah yang tinggal di dekat
sana. Beliau adalah seorang pertapa, yang hidup jauh dari keramaian.
Suatu hari, karena beberapa
alasan yang tidak jelas, dua sahabat tersebut terlibat dalam suatu perdebatan
yang lucu. “setiap orang tahu bahwa udara dingin datang ketika bulan berubah
dari bulan penuh kebulan baru!” kata harimau. “Dari mana kamu mendengar omong
kosong seperti itu?setiap orang tahu bahwa udara dingin datang ketika bulan
bertambah besar dari bulan baru menjadi bulan penuh!”bantah si singa.
Perdebatan ini menjadi semakin
panas. Dengan segera, mereka mulai memanggil dengan nama masing-masing! Mereka
tidak mencapai kesepakatan untuk mengatasi perselisihan mereka yang semakin
berkembang karena tak ada yang meyakinkan. Jadi, mereka memutuskan mendatangi Pertapa
hutan yang terpelajar untuk menolong mereka menyelesaikan permasalahan ini.
Ketika mereka sampai di tempat
kediaman pertapa yang penuh kedamaian itu, kediua sahabat tersebut menunduk
dengan penuh hormat sebelum menanyakan pertanyaan mereka. Pertapa yang ramah
itu merenung selama beberapa saat, kemudian memberikan jawabannya. “dingin
dapat terjadi dalam beberapa fase bentuk bulan,dari bulan baru ke bulan penuh
dan kembali menjadi bulan baru lagi. Adalah angin yang menyebabkan dingin, baik
angin dari barat atau utara maupun timur. Maka dari itu, kalian berdua ada benarnya!
Jadi tiada diantara kalian yang terkalahkan oleh yang lain. Yang paling penting
adalah hidup tanpa perselisihan, tetap bersatu. Karena persatuan adalah yang
terbaik dalam semua situasi.”
Si singa dan harimau berterima
kasih kepada pertapa bijaksana itu. Mereka bahagia bahwa mereka masih tetap
bersahabat.
Pesan moral yang ingin
disampaikan pada cerita ini adalah persahabatan dan persatuan yang sebenarnya
memberikan kabaikan dalam berbagai situasi dan kondisi apapun.
Ada satu cerita lagi yang bisa
menginspirasikan kita semua tentang kekuatan dari persahabatan yang berjudul
“Sahabat Terbaik”. Mengisahkan seekor gajah jantan dengan seekor anjing kecil.
“Sahabat Terbaik”
Pada suatu ketika hiduplah
seekor gajah jantan yang dirawat dengan baik. Ditempat yang sama dengan gajah
ini, tinggalah seekor anjing liar yang kurus dan tidak terawat. Kelaparan
menyebabkan ia tertarik oleh nasi manis, makanan gajah itu. Si anjing kecil itu
suka sekali menyelinap ke kandang sang gajah dan memakan nasi manis yang lezat
yang jatuh dari mulut sang gajah. Anjing itu sangat menyukai nasi tersebut
sehingga ia tidak lagi mencari makanan di tempat lain. Gajah besar perkasa itu
tidak mengetahui akan kehadiran si anjing kecil liar yang pemalu.
Segera, anjing kurus itu
tumbuh menjadi lebih besar dan lebih kuat karena memakan nasi manis, dan
menjadi sangat menawan. Gajah berwatak baik itu mulai memperhatikannya. Oleh
karena anjing itu sudah terbiasa dengan si gajah, ia tidak ketakutan dan tidak
menggongong. Anjing ini sangat ramah dan tidak mengganggu, sehingga gajahpun
terbiasa dengannya.
Mereka menjadi teman, dan tak
berapa lama kemudian, yang satu tidak akan makan tanpa kehadiran yang lainnya.
Mereka menikmati makan itu dan menghabiskan waktu bersama-sama. Ketika mereka
bermain, anjing itu akan berayun pada belalai si gajah, dan gajah itu akan
mengayunkannya ke depan dan ke belakang, dari sisi ke sisi, turun dan naik,
bahkan berputar-putar. Segera, mereka menjadi teman yang sangat baik, dan tidak
satu pun yang ingin di pisahkan.
Suatu hari, seorang lelaki
dari suatu kampung yang jauh berkunjung ke kota itu. Ia melewati bangsal gajah
tersebut. Kemudian, ia melewati si anjing lincah yang telah tumbuh benar-benar
memukau dan cantik. Segera, ia membelinya dari pawang gajah disana, meskipun
bukan pemiliknya. Lalu ia membawa anjing itu pulang ke kampungnya, tanpa di
ketahui siapapun.
Gajah kerajaan itu patah hati,
ia sangat kehilangan sahabat terbaiknya. Ia sangat tertekan sehingga ia tak menginginkan
apa-apa lagi, bahkan makan, minum, atau pun mandi. Tanpa pilihan, si pawang
akhirnya melaporkan hal ini ke raja, namum ia tidak menceritakan tentang
penjualan anjing itu kepada sang raja.
Dalam kisah ini, raja memiliki
seorang menteri yang sangat pintar. Beliau dikenal kemampuannya memahami hewan.
Maka, raja memerintahkan beliau untuk menyelidiki kesedihan si gajah.
Kemudian, menteri yang bijak
ini pergi ke kandang gajah. Ia segera mengetahui bahwa si gajah jantan kerajaan
itu sedang patah hati. Ia berpikir, “gajah yang sebelumnya bersemangat ini
tidak tampak sakit secara fisik. Tetapi aku telah pernah melihat kondisi
demikian sebelumnya, serupa pada manusia ataupun hewan. Ini kesedihan yang
mendalam, mungkin karena kehilangan sahabat yang sangat disayanginya.”
Kemudian, beliau bertanay
kepada para penjaga dan pengawal, “apakah kalian tahu bahwa gajah ini punya
sahabat dekat?” mereka memberitahu beliau tentang si anjing liar dan bagaimana
mereka menjadi teman yang sangat baik. “di mana anjing itu sekarang?” tanya si
menteri. “ia dibawa oleh lelaki tidak dikenal,” jwab mereka, “dan kita tidak
tahu kemana ia pergi.”
Si menteri kembali kepada raja
dan berkata, “tuanku, dengan gembira aku memberitahukanmu bahwa gajuh mu tidak
sakit. Mungkin ini aneh kedengarannya, tetapi gajah ini telah kehilangan
sahabat terbaiknya yaitu seekor anjing liar! Sejak anjing itu dibawa pergi,
gajah ini menjadi sangat sedih dan tidak ingin makan, minum ataupun mandi.”
“persahabatan adalah hal yang
paling indah dalam kehidupan,” kata raja. “menteriku, bagaimana kita dapat
menemukan kembali anjing kecil itu dan membuat gajah ini bahagia kembali?”
“Tuanku,” jawab si menteri,
“aku menyarankan agar raja membuat pengumuman resmi bahwa siapapun yang
memiliki anjing yang sebelumnya tinggal di kandang gajah kerajaan akan di
denda.”
Hal ini diumumkan, dan ketika
orang yang membawa anjing itu mendengar pengumuman ini, dengan segera ia
melepaskan anjing tersebut dari rumahnya. Dipenuhi oleh kebahagian yang sangat
basar, anjing berlari sekencang-kencangnya yang ia mampu, untuk langsung
menemui sahabat terbaiknya, yaitu gajah jantan kerajaan.
Melihat si anjing, gajah itu
menjadi bahagia kembali, sehingga ia mengangkatnya dengan belalai dan
menundukan diatas kepalanya. Anjing yang bahagia itu menggoyangkan-goyangkan
ekornya, sedangkan mata sigajah berbinar-binar dengan penuh rasa bahagia.
Mereka selanjutnya hidup bahagia.
Ketika itu, raja sangat
terkesan akan kemampuan si menteri dan gembira atas kepulihan gajah kerajaannya
yang sangat cepat, lalu ia memberikan hadiah kepada menteri sebagai tanda
penghargaan atas jasa beliau.
Cerita ini ingin menyampaikan
bahwa makhluk yang berbeda jenispun dapat menjadi sahabat yang sangat baik,
oleh karena itu persahabatan melampaui bahasa, bentuk, jenis, dan apapun yang
membedakannya. Ada satu kalimat yang di ucapkan sang raja yang begitu indah
yaitu “persahabatan adalah hal yang paling indah dalam kehidupan.”
Saya Robert Yusnanto, terima
kasih anda telah mengunjungi blog ini, mohon maaf atas segala kekurangannya,
kritik dan saran yang membangun adalah apresiasi yang indah terhadap pribadi
saya yang sederhana ini. Salam cinta kasih.
Daftar Pustaka :
Dharma, Dian. 2010. Amarah dan Pengendalian Diri. Dian Dharma. Jakarta.
obettt menginspirasi sekaliyaaa ;D
BalasHapusmakaci dina,. semoga bisa jd inspirasi juga,. :D
Hapuscerdas :)
BalasHapusbukan gw yg cerdas tapi ceritanya,.hahahaahaha
Hapuswihhhhhh robert mantap deh blog nya :)
BalasHapusmakaci sep,. blog u juga keren,. :D
Hapusahh ciyee obet, kekuatan sahabat yah :)
BalasHapusia nih,. seperti kekuatan persahabatan kita berdua,.., hahahahah,. gubrakkkkkkk,. :P :D
Hapuskekuatan sahabat
BalasHapusbagus obettt
makaci ela,. blog ela juga bagus tuh,,. :D
Hapussahabat mank is the best tp susah jg cri sahabat yg bner2 sahabat, hehee :)
BalasHapusbener wulan cari sahabat itu susah,. jd kita harus jaga sahabat yang kita punya,. ada tiga yang harus dijaga,. 1. ibu 2. ayah dan 3. sahabat peterpan,.hahahahahahaha
Hapuskerennnn obett ceritain lagi yang lebih banyak dong? :)
BalasHapusada ki satu lagi judulnya angsa emas,. liat aja di blog gw,. :)
Hapuswaaah sukaaa.. :)
BalasHapusbagus bet.. :)
makaci ayu,. semoga bermanfaat,. :D
Hapuskeren koh.. !
BalasHapusceritanya mengharukan :')
makaci azizah,. sama nih mengharukan banget,. gw aja sampe satu ember air matanya,. hahahahaha
Hapus