Senin, 02 April 2012

Kekuatan Dari Persahabatan


Kekuatan Dari Persahabatan





                               Sumber gambar : lovelaxmi.blogspot.com

Didunia ini manusia adalah makhluk yang bisa dikatakan mendekati sempurna, dibanding dengan makhluk hidup lainnya. Manusia diberikan kesempatan pada kehidupan ini untuk bisa mengembangkan potensial dirinya melalui apapun yang bisa dijadikan pelajaran hidup yang berharga untuk dirinya. Begitu banyak ilmu pengetahuan yang muncul dari zaman ke zaman, dan begitu banyak ilmuan dan penemu yang bermunculan dengan pandangannya serta temuannya. Hal ini tanpa disadari membuktikan bahwa manusia adalah makhluk yang bijaksana, tidak ada satupun manusia di dunia ini yang tidak memiliki kebijaksanaan dalam dirinya. Hanya saja tergantung bagaimana menyadari, menggunakan dan menghargai kebijaksanaan dalam diri ini.

Kebijaksanaan manusia sangatlah lengkap yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya, yakni memaknai arti persahabatan antar manusia. Persahabatan tidaklah sama dengan pertemanan, persahabatan memiliki komposisi yang sangat lengkap diantaranya kesetian yang tidak perlu di pertanyakan lagi tentang kekuatannya dalam suka ataupun duka. Tentu bukan hanya sekedar kesetian saja yang memperkuat persahabatan, apa sajakah kandungan dari persahabatan itu dan bagaimana kita mengambil kekuatan dari persahabatan. Berikut ini adalah cerita yang bisa menggambarkan tentang persahabatan. Kisah persahabatan antara seekor harimau dangan seekor singa, yang berjudul “Angin dan Bulan”.



“Angin Dan Bulan”

Sumber gambar : tamandharma.com

Dahulu kala, seekor singa dan seekor harimau tinggal bersama didalam sebuah gua. Mereka berdua berkawan sangat akrab. Meski tampaknya aneh bagi kita, mereka tidak berpikir bahwa persahabatan mereka tidak biasa. Ini disebabkan karena mereka telah bertemu ketika mereka masih sangat muda untuk mengetahui perbedaan antara singa dan harimau. Disamping itu, mereka juga tinggal di pegunungan yang damai. Ini mungkin berkat pengaruh seorang Pertapa hutan yang ramah yang tinggal di dekat sana. Beliau adalah seorang pertapa, yang hidup jauh dari keramaian.

Suatu hari, karena beberapa alasan yang tidak jelas, dua sahabat tersebut terlibat dalam suatu perdebatan yang lucu. “setiap orang tahu bahwa udara dingin datang ketika bulan berubah dari bulan penuh kebulan baru!” kata harimau. “Dari mana kamu mendengar omong kosong seperti itu?setiap orang tahu bahwa udara dingin datang ketika bulan bertambah besar dari bulan baru menjadi bulan penuh!”bantah si singa.

Perdebatan ini menjadi semakin panas. Dengan segera, mereka mulai memanggil dengan nama masing-masing! Mereka tidak mencapai kesepakatan untuk mengatasi perselisihan mereka yang semakin berkembang karena tak ada yang meyakinkan. Jadi, mereka memutuskan mendatangi Pertapa hutan yang terpelajar untuk menolong mereka menyelesaikan permasalahan ini.


Ketika mereka sampai di tempat kediaman pertapa yang penuh kedamaian itu, kediua sahabat tersebut menunduk dengan penuh hormat sebelum menanyakan pertanyaan mereka. Pertapa yang ramah itu merenung selama beberapa saat, kemudian memberikan jawabannya. “dingin dapat terjadi dalam beberapa fase bentuk bulan,dari bulan baru ke bulan penuh dan kembali menjadi bulan baru lagi. Adalah angin yang menyebabkan dingin, baik angin dari barat atau utara maupun timur. Maka dari itu, kalian berdua ada benarnya! Jadi tiada diantara kalian yang terkalahkan oleh yang lain. Yang paling penting adalah hidup tanpa perselisihan, tetap bersatu. Karena persatuan adalah yang terbaik dalam semua situasi.”

Si singa dan harimau berterima kasih kepada pertapa bijaksana itu. Mereka bahagia bahwa mereka masih tetap bersahabat.

Pesan moral yang ingin disampaikan pada cerita ini adalah persahabatan dan persatuan yang sebenarnya memberikan kabaikan dalam berbagai situasi dan kondisi apapun.

Ada satu cerita lagi yang bisa menginspirasikan kita semua tentang kekuatan dari persahabatan yang berjudul “Sahabat Terbaik”. Mengisahkan seekor gajah jantan dengan seekor anjing kecil.


“Sahabat Terbaik”

    Sumber gambar: jatakakatha.wordpress.com

Pada suatu ketika hiduplah seekor gajah jantan yang dirawat dengan baik. Ditempat yang sama dengan gajah ini, tinggalah seekor anjing liar yang kurus dan tidak terawat. Kelaparan menyebabkan ia tertarik oleh nasi manis, makanan gajah itu. Si anjing kecil itu suka sekali menyelinap ke kandang sang gajah dan memakan nasi manis yang lezat yang jatuh dari mulut sang gajah. Anjing itu sangat menyukai nasi tersebut sehingga ia tidak lagi mencari makanan di tempat lain. Gajah besar perkasa itu tidak mengetahui akan kehadiran si anjing kecil liar yang pemalu.

Segera, anjing kurus itu tumbuh menjadi lebih besar dan lebih kuat karena memakan nasi manis, dan menjadi sangat menawan. Gajah berwatak baik itu mulai memperhatikannya. Oleh karena anjing itu sudah terbiasa dengan si gajah, ia tidak ketakutan dan tidak menggongong. Anjing ini sangat ramah dan tidak mengganggu, sehingga gajahpun terbiasa dengannya.

Mereka menjadi teman, dan tak berapa lama kemudian, yang satu tidak akan makan tanpa kehadiran yang lainnya. Mereka menikmati makan itu dan menghabiskan waktu bersama-sama. Ketika mereka bermain, anjing itu akan berayun pada belalai si gajah, dan gajah itu akan mengayunkannya ke depan dan ke belakang, dari sisi ke sisi, turun dan naik, bahkan berputar-putar. Segera, mereka menjadi teman yang sangat baik, dan tidak satu pun yang ingin di pisahkan.

Suatu hari, seorang lelaki dari suatu kampung yang jauh berkunjung ke kota itu. Ia melewati bangsal gajah tersebut. Kemudian, ia melewati si anjing lincah yang telah tumbuh benar-benar memukau dan cantik. Segera, ia membelinya dari pawang gajah disana, meskipun bukan pemiliknya. Lalu ia membawa anjing itu pulang ke kampungnya, tanpa di ketahui siapapun.

Gajah kerajaan itu patah hati, ia sangat kehilangan sahabat terbaiknya. Ia sangat tertekan sehingga ia tak menginginkan apa-apa lagi, bahkan makan, minum, atau pun mandi. Tanpa pilihan, si pawang akhirnya melaporkan hal ini ke raja, namum ia tidak menceritakan tentang penjualan anjing itu kepada sang raja.

Dalam kisah ini, raja memiliki seorang menteri yang sangat pintar. Beliau dikenal kemampuannya memahami hewan. Maka, raja memerintahkan beliau untuk menyelidiki kesedihan si gajah.

Kemudian, menteri yang bijak ini pergi ke kandang gajah. Ia segera mengetahui bahwa si gajah jantan kerajaan itu sedang patah hati. Ia berpikir, “gajah yang sebelumnya bersemangat ini tidak tampak sakit secara fisik. Tetapi aku telah pernah melihat kondisi demikian sebelumnya, serupa pada manusia ataupun hewan. Ini kesedihan yang mendalam, mungkin karena kehilangan sahabat yang sangat disayanginya.”

Kemudian, beliau bertanay kepada para penjaga dan pengawal, “apakah kalian tahu bahwa gajah ini punya sahabat dekat?” mereka memberitahu beliau tentang si anjing liar dan bagaimana mereka menjadi teman yang sangat baik. “di mana anjing itu sekarang?” tanya si menteri. “ia dibawa oleh lelaki tidak dikenal,” jwab mereka, “dan kita tidak tahu kemana ia pergi.”

Si menteri kembali kepada raja dan berkata, “tuanku, dengan gembira aku memberitahukanmu bahwa gajuh mu tidak sakit. Mungkin ini aneh kedengarannya, tetapi gajah ini telah kehilangan sahabat terbaiknya yaitu seekor anjing liar! Sejak anjing itu dibawa pergi, gajah ini menjadi sangat sedih dan tidak ingin makan, minum ataupun mandi.”

“persahabatan adalah hal yang paling indah dalam kehidupan,” kata raja. “menteriku, bagaimana kita dapat menemukan kembali anjing kecil itu dan membuat gajah ini bahagia kembali?”

“Tuanku,” jawab si menteri, “aku menyarankan agar raja membuat pengumuman resmi bahwa siapapun yang memiliki anjing yang sebelumnya tinggal di kandang gajah kerajaan akan di denda.”

Hal ini diumumkan, dan ketika orang yang membawa anjing itu mendengar pengumuman ini, dengan segera ia melepaskan anjing tersebut dari rumahnya. Dipenuhi oleh kebahagian yang sangat basar, anjing berlari sekencang-kencangnya yang ia mampu, untuk langsung menemui sahabat terbaiknya, yaitu gajah jantan kerajaan.

Melihat si anjing, gajah itu menjadi bahagia kembali, sehingga ia mengangkatnya dengan belalai dan menundukan diatas kepalanya. Anjing yang bahagia itu menggoyangkan-goyangkan ekornya, sedangkan mata sigajah berbinar-binar dengan penuh rasa bahagia. Mereka selanjutnya hidup bahagia.

Ketika itu, raja sangat terkesan akan kemampuan si menteri dan gembira atas kepulihan gajah kerajaannya yang sangat cepat, lalu ia memberikan hadiah kepada menteri sebagai tanda penghargaan atas jasa beliau.

Cerita ini ingin menyampaikan bahwa makhluk yang berbeda jenispun dapat menjadi sahabat yang sangat baik, oleh karena itu persahabatan melampaui bahasa, bentuk, jenis, dan apapun yang membedakannya. Ada satu kalimat yang di ucapkan sang raja yang begitu indah yaitu “persahabatan adalah hal yang paling indah dalam kehidupan.”

Saya Robert Yusnanto, terima kasih anda telah mengunjungi blog ini, mohon maaf atas segala kekurangannya, kritik dan saran yang membangun adalah apresiasi yang indah terhadap pribadi saya yang sederhana ini. Salam cinta kasih.


Daftar Pustaka :

Dharma, Dian. 2010. Amarah dan Pengendalian Diri. Dian Dharma. Jakarta.

18 komentar:

  1. obettt menginspirasi sekaliyaaa ;D

    BalasHapus
  2. wihhhhhh robert mantap deh blog nya :)

    BalasHapus
  3. ahh ciyee obet, kekuatan sahabat yah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia nih,. seperti kekuatan persahabatan kita berdua,.., hahahahah,. gubrakkkkkkk,. :P :D

      Hapus
  4. sahabat mank is the best tp susah jg cri sahabat yg bner2 sahabat, hehee :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener wulan cari sahabat itu susah,. jd kita harus jaga sahabat yang kita punya,. ada tiga yang harus dijaga,. 1. ibu 2. ayah dan 3. sahabat peterpan,.hahahahahahaha

      Hapus
  5. kerennnn obett ceritain lagi yang lebih banyak dong? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada ki satu lagi judulnya angsa emas,. liat aja di blog gw,. :)

      Hapus
  6. waaah sukaaa.. :)
    bagus bet.. :)

    BalasHapus
  7. keren koh.. !
    ceritanya mengharukan :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. makaci azizah,. sama nih mengharukan banget,. gw aja sampe satu ember air matanya,. hahahahaha

      Hapus