Rabu, 09 Oktober 2013

Tugas 2. Arsitektur Komputer & Struktur Kognitif Manusia

A. Pengertian Arsitektur Komputer
Bagaimana pengertian arsitektur komputer?

Dalam bidang teknik komputer, arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene, dll. Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya (Wikipedia, 2013).

B. Struktur Kognisi Manusia
Bagaimana stuktur kognisi manusia?
Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses atau struktur yang dibangun pada kognisi manusia merupakan hal yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi cukup beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi, neurosains, serta kecerdasan buatan. Kepercayaan atau pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat memengaruhi sikap mereka dan pada akhirnya memengaruhi perilaku atau tindakan mereka terhadap sesuatu. mengubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku mereka (Wikipedia, 2013).

C. Kaitan Antara Struktur Manusia dan Arsitektur Komputer
Bagaimana menjelaskan dan memahami kaitan antara struktur kognitif manusia dan arsitektur komputer?
Menurut Solso, dkk(2007) Kognitif manusia sangat erat kaitannya dengan memperoleh dan memproses informasi mengenai dunia, cara informasi tersebut disimpan dan diproses oleh otak, cara seseorang menyelesaikan masalah, berpikir dan menyusun bahasa, dan bagaimana proses-proses ini ditampilkan dalam perilaku yang dapat diamati.
Struktur kognitif pada manusia mencangkup keseluruhan proses psikologis, Neisser (dalam Solso, 2007) menunjukan dengan tepat kognisi manusia mengacu pada seluruh proses di mana input sensorik diubah, dikurangi, dimaknai, disimpan, diambil kembali, dan digunakan, jelaslah bahwa struktur kognisi dilibatkan dalam keseluruhan hal yang mungkin dilakukan oleh manusia manusia.
Maka, kaitan antara struktur kognitif manusia dan arsitektur komputer dibabarkan oleh seorang ahli yang dapat dipandang sebagai bapak psikologi kognitif yakni George Miller (dalam Basuki, 2008). Setelah meneliti tentang statistical learning theory, teori informasi dan usaha menstimulasi jiwa manusia (human mind) dengan komputer. Miller sampai pada kesimpulan bahwa behaviorisme tidak cocok. Menurutnya, terdapat kesamaan anatara beroperasinya komputer dengan human mind seperti proses untuk memperoleh pengetahuan (input) dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa.
D. Kelebihan dan Kelemahan Arsitektur Komputer dibandingkan Struktur Kognisi Manusia.

Tentu segala sesuatunya memiliki kelebihan serta kekurangan yang selalu dimiliki baik manusia ataupun komputer canggih sekalipun. Mari, kita observasi lebih lanjut mengenai kekurangan dan kelebihan antara arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia.

Kelebihan arsitektur komputer:
a. Arsitektur komputer memiliki perangkat keras (hardware) yang mampu menyimpan begitu banyak data ataupun file sehingga dapat dilihat kapanpun dengan akurasi catatan yang sama persis ketika dibuat.
b. Pada manusia processor bisa disamakan cara kerjanya dengan otak, inilah kelebihan pada arsitektur komputer dapat menggunakan processor lebih dari satu.
c. Komputer mampu membukan atau menjalankan program apilikasi lebih dari satu.

Kekurangan arsitektur komputer:
a. semakin banyak perangkat keras (hardware) yang dipasang dalam suatu arsitektur komputer, semakin besar ruang (space) yang dibutuhkan tentu akan mempersulit dalam membawanya.
b. semakin kompleks dan rumit suatu arsitektur komputer maka semakin mahal biaya yang harus dikeluarkan.
c. perangkat elektronik manapun tentunya harus menggunakan sumber daya listrik yang cukup untuk mengoperasikan suatu perangkat tersebut, hal ini juga berlaku untuk arsiktektur komputer yang menggunakan listrik yang cukup besar.

Kelebihan struktur kognisi manusia:
a. Struktur kognisi manusia memiliki sifat yang dinamis, sehingga mampu memproses informasi jauh lebih baik dalam persoalan yang rumit.
b. Kognisi manusia mampu belajar hal baru dengan cepat.
c. Mampu membayangkan atau memvisualisasikan suatu hal dengan baik.
d. Mampu menggunakan proses nalar dalam memecahkan permasalahaan.

Kekurangan struktur kognisi manusia:
a. tidak mampu mengingat dalam jangka panjang secara detail.
b. perlu waktu untuk mengingat kembali hal yang sudah lama tersimpan.
c. terkadang tidak mampu mengingat suatu hal yang baru saja terjadi beberapa waktu yang lalu, karna kurangnya konsentrasi dalam menginput informasi tersebut.



Contoh dan analisis:

Sumber gambar: google.com


Contoh Kasus:
Seperti yang kita ketahui bahwa semua arsitektur komputer harus membutuhkan bantuan operator atau user yang meskipun hanya sebagian kecil sekalipun, tetapi tetap membutuhkan manusia untuk memerintahkan komputer tersebut dalam menjalani sesuai program atau perintah yang diinput.
Analisis:
Struktur kognitif pada manusia mencangkup keseluruhan proses psikologis, Neisser (dalam Solso, 2007) menunjukan dengan tepat kognisi manusia mengacu pada seluruh proses di mana input sensorik diubah, dikurangi, dimaknai, disimpan, diambil kembali, dan digunakan oleh orang itu sendiri tanpa bantuan orang lain.
Tidak seperti perangkat komputer yang harus membutuhkan operator atau user dalam melakukan sistem operasinya, yang perlu digaris bawahi adalah bahwa manusia memiliki sistem kognitif yang jauh lebih sempurna dibandingkan sistem komputer yang hanya bisa beroperasi dengan bantuan external

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer
http://id.wikipedia.org/wiki/Kognisi
Basuki, A. M. H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: penerbit gunadarma
Solso, R.L., Maclin, O.H. Maclin, M.K. (Eds.). (2007). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.

Tugas 1. Sistem Informasi Psikologi

Sistem Informasi Psikologi

Tugas 1
Sistem Informasi Psikologi

A. Pengertian Informasi 
Bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem ?

Banyak dari kita sering mendengar, membaca ataupun menggunakan istilah "informasi", "dunia informasi," ataupun “teknologi informasi yang dalam bidang ilmu informasi dan ilmu komputer sangat sering menjadi sorotan. Akan tetapi kata "informasi" sering dipakai tanpa pertimbangan yang cermat mengenai berbagai arti yang dimilikinya (Wikipedia, 2013).

Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (dalam Wikipedia, 2013) bahwa semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Jadi, informasi adalah pesan berupa ucapan atau ekspresi ataupun kumpulan pesan yang terdiri dari simbol-simbol berupa angka, huruf, gambar dan lain sebagainya, yang memiliki makna sehingga dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan tersebut (Wikipedia, 2013).

Istilah "sistem" sering kali kita dengar dalam kesaharian, atau juga dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut (Wikipedia, 2013).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kaitannya informasi dengan sistem adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi (Wikipedia, 2013).

B. Pengertian Sistem Informasi Psikologi 
Bagaimana penggunaan sistem informasi dalam psikologi?

Menurut Wundt (dalam Basuki, 2008) psikologi merupakan ilmu tentang kesadaran manusia. Selain itu psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah (Wikipedia, 2013).
Penggunaan sistem informasi dalam bidang psikologi belakangan ini cukup banyak. Mari kita lihat contoh kasus atau penerapannya dalam keseharian.


Salah satunya dalam hal penggunaan Sistem informasi dalam bidang psikologi sangat terlihat dalam e-counselling. Hal ini tentunya lebih memudahkan proses konseling antara konselor dengan kliennya, sehingga jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang dalam proses konseling.

Sumber gambar: http://www.griefencounter.org.uk


Ada lagi penerapan sistem informasi dalam psikotest, di era informasi saat ini penggunaan sistem informasi dalam melakukan psikotest semakin meluas mulai dari psikotest untuk anak-anak sampai dengan level karyawan.

Sumber gambar: http://wwsmothhitam.blogspot.com


Berikut diatas adalah beberapa contoh dari penggunaan sistem informasi dalam psikologi.
Maka dari itu, analisisnya dalam penggunaan sistem informasi dibidang psikologi adalah sangat penting, yang dimana penggunaan teknologi sudah sangat meluas, sehingga penggunaan cara manual sudah menjadi semakin ketinggalan, hal ini perlunya pengembangan sistem informasi dalam mendukung dan mengembangkan berbagai aspek-aspek dibidang psikologi, dengan catatan semua itu harus melalui prosedur dan tahapan ilmiah sehingga tidak mengurangkan realibilitas dan validitas.

Referensi:
Basuki, A. M. H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: penerbit gunadarma
http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
http://stie-kusumanegara.ac.id
http://www.griefencounter.org.uk
http://wwsmothhitam.blogspot.com