Kamis, 22 Maret 2012

Angsa Emas


Angsa Emas

Demi mendapatkan uang lebih banyak agar dapat menempuh hidup yang lebih baik, seorang ibu dan tiga anak perempuannya memutuskan untuk mencabuti seluruh bulu angsa emas...
Setelah suaminya meninggal dunia, seorang ibu dengan ketiga anak perempuannya menempuh hidup yang sulit sebagai pembantu di rumah orang kaya.
Pada suatu hari, seekor angsa yang memiliki bulu emas tiba-tiba muncul di hadapan ketiga anak perempuan dan berkata pada mereka, "Aku adalah ayah kalian di kehidupan yang lalu dan aku memahami betapa menderitanya kalian saat ini. Kalian boleh mencabuti beberapa bulu emasku dan menjualnya."
Sang ibu sangat gembira ketika ketiga anak perempuannya memberitahunya cerita yang membesarkan hati tersebut. Pada saat ia melihat pada angsa tersebut, ia terpesona dengan bulu-bulu yang indah dan cemerlang.
"Mari kita coba," sang ibu berkata dengan gembira. Masing-masing dari mereka mencabuti beberapa helai bulu dari si angsa. Mereka mengikat bulu-bulu tersebut menjadi bundelan yang indah lalu menjualnya di pasar desa untuk sejumlah uang yang lumayan.
Angsa emas tersebut berjanji kepada ibu dan anak-anaknya bahwa ia akan kembali lagi setiap dua minggu untuk menyediakan mereka lebih banyak bulu. Dalam sekejap, keberuntungan keluarga tersebut meningkat dan tidak lama kemudian mereka dapat menikmati hidup yang cukup menyenangkan.
Suatu hari, sang ibu berkata kepada ketiga anak perempuannya, "Bahkan manusia saja tidak dapat dipercaya. Bagaimana kita dapat menaruh kepercayaan pada seekor angsa? Meski ia mengizinkan kita mencabuti bulu-bulunya saat ini, bagaimana jika suatu hari ia berubah pikiran dan berhenti muncul? Aku mempunyai ide yang cemerlang. Jika si angsa datang lagi, kita akan mencabut seluruh bulunya. Hanya itu satu-satunya cara kita dapat diyakinkan bahwa kita akan memiliki banyak bulu emas untuk hari selanjutnya."
Sewaktu angsa emas tersebut datang lagi, mereka berempat bekerja sama untuk mencabut seluruh bulu sang angsa. Tanpa memiliki bulu, sang angsa tidak dapat lagi terbang, lalu si ibu menempatkan angsa di sangkar. Tidak lama kemudian, sang angsa mulai ditumbuhi bulu-bulu baru. Namun, kali ini, bulu-bulunya bukanlah emas. Hanyalah bulu-bulu putih sebagaimana biasa.
----------------------------------------------------------
Pesan Master Cheng Yen:
Uang hanyalah suatu alat untuk membantu hidup kita. Kita janganlah terlalu bergantung padanya. Jika kita rakus dan tidak pernah puas, serta tidak tahu bagaimana untuk menjaga keinginan kita, tingkah laku kita akan menjadi jahat dan tiada belas kasihan. Kita akan dikritik oleh orang lain dan membuat kekhawatiran tanpa batas bagi diri kita sendiri.
Jangan meminta lebih dari yang kita perlukan. Hati yang serakah bagai lubang tanpa dasar yang tidak dapat dipenuhi dengan segala benda yang ingin kita miliki. Kita harus mengetahui kebutuhan kita dan puas dengan apa yang kita miliki. 

sumber :http://www.tzuchi.or.id/ 

join my facebook :http://www.facebook.com/messages/100000688240063#!/profile.php?id=1789191878