Semangat, Pantang Menyerah dan Berjuanglah.
Judul di atas terinspirasi
dari video-video yang saya tonton bersama teman-teman satu angkatan psikologi
tadi sore dengan dosen yang saya hormati Ibu Egi. Video-video yang di
tampilakan sangat bermanfaat, begitu menginpirasi dan memberi nutrisi batin
setiap orang yang melihatnya. Saya merasa sangat kagum dengan orang-orang yang
ada dalam video tersebut, dengan keterbatasan mereka, tak ada yang tak mungkin
untuk bisa dilakukan, bahkan sangat luar biasa.
Saya merasa perlu membagi
kisah yang saya lihat sekilas disalah satu di video tersebut, yang
dipersembahkan oleh Ibu Egi. Agar semua orang dapat kembali mengisi kekosongan
hati yang lapar akan semangat hidup, perjuangan, dan pantang menyerah.
Berikut ini adalah kisah
seorang anak yang mengalami kecelakaan yang saya kutip dari Team Penulis Andriewongso.com,
pada kisah ini bukanlah akhir dari hidupnya melainkan awal perjuangannya.
Sumber gambar: http://www.andriewongso.com/awartikel-3112-AW_Inspirational_Video-Qian_Hongyan,_Semangat_si_Bocah_Cacat
|
Apa yang kita lihat diatas adalah foto asli
seorang anak berusia belasan di china bernama Qian Hongyan. Ujian
yang mahaberat untuk seorang anak yang baru melihat dunia beberapa tahun yang
lalu ini sangatlah menyentuh hati nurani kita. Di usianya yang
masih sangat dini yakni tiga tahun (tepatnya pada bulan Oktober 2000) ia
mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga batas
pinggang harus diamputasi. Kondisi itu diperparah lagi dengan keadaan ekonomi
orangtua Qian yang tidak berkecukupan. Karena itu, keluarga gadis cilik yang
tinggal di Zhuangxia, China itu tak mampu memberikan kaki palsu untuk Qian. Sebagai gantinya, keluarga tersebut menyangga tubuh
Qian dengan potongan bola basket. Sebuah solusi yang jauh dari kata nyaman,
seperti kaki-kaki palsu lainnya.
Tidak dapat kita bayangkan,
jika kondisi kita seperti apa yang di alami oleh Qian, tentu pukulan telak
dalam keberlangsungan hidupnya nanti. Dan tak terbayangkan apa yang bisa
kita lakukan tanpa kaki, tanpa kesempurnaan tubuh ini?
Dengan masalah sehari-hari saja terkadang kita masih banyak
kebodohan-kebodohan yang kita lakukan. Seperti melakukan segala hal yang kurang
bermaanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, membuang-buang waktu, berbicara
yang tidak baik, berprilaku yang tidak baik, bahkan berpikiran yang tidak
seharusnya. Tak terhitung masalah yang kita timbulkan, yang tidak jarang
membuat diri kita sendiri atau orang lain pusing karenanya. Apa lagi dengan
masalah yang dihadapi Qian, tak mampu rasanya melihat kondisi seperti itu,
butuh hati yang suci, semangat, perjuangan yang mahabesar untuk menghadapinya.
Meskipun demikian Qian membuktikan dirinya bahwa ia bukanlah manusia yang mudah
menyerah.
Sumber foto: Sumber gambar: http://www.andriewongso.com/awartikel-3112-AW_Inspirational_Video-Qian_Hongyan,_Semangat_si_Bocah_Cacat |
Sumber foto: Sumber gambar: http://www.andriewongso.com/awartikel-3112-AW_Inspirational_Video-Qian_Hongyan,_Semangat_si_Bocah_Cacat |
Hingga, suatu ketika ia mendatangi sebuah
pertandingan olahraga nasional yang diselenggarakan di Kunming pada bulan Mei
2007. Disanalah awal semangat untuk mendunia itu mencul.
Saat itu,
Qian setiap hari menyaksikan perjuangan beberapa atlet cacat yang ikut
menyemarakkan pertandingan. Melihat perjuangan rekan senasib yang bertubuh
cacat, hati Qian pun tergerak. Jika orang lain mampu berprestasi di bidang
olahraga meski dengan tubuh cacat, mengapa dia tidak melakukan hal yang sama?
Pikiran itulah memunculkan cita-cita Qian Hongyan untuk ikut menjadi seorang
atlet.
Maka, selepas
acara olahraga nasional tersebut, tekad Qian segera diwujudkan dengan bergabung
di sebuah klub renang khusus. Tekad itu didukung sepenuhnya oleh orangtua Qian.
Maka, mereka pun mendatangi Zhang Honghu, seorang pelatih yang terkenal banyak
menjadikan perenang cacat sebagai juara di kejuaraan renang. Qian meminta
kesempatan kepada Zhang untuk dilatih menjadi seorang seorang juara.
Zhang yang
dikenal sebagai pelatih bertangan dingin hanya mengatakan bahwa semua
tergantung pada kemauan dan tekad Qian. Sebab, menurutnya, dengan kekurangan
separuh tubuh yang tak dimilikinya, agak sulit bagi Qian untuk berenang dengan
hanya mengandalkan kedua lengannya. Tetapi, tekad sangat kuat Qian rupanya
berhasil memikat Zhang. Maka, ia pun memberikan porsi latihan khusus bagi Qian
agar lebih mampu menyeimbangkan kedua bahu dan lengannya.
Kepercayaan
Zhang pun dijawab dengan kesungguhan Qian. Dengan porsi latihan cukup berat, apalagi
dengan kesulitan yang dialami sejak awal latihan, Qian tak pernah sekali pun
mengeluh. Baginya, impian untuk menjadi atlet adalah cita-cita yang tak boleh
padam. Dalam sehari, setidaknya jarak 2000 meter ditempuh Qian di arena air
untuk melatih otot-ototnya. Selain itu, latihan lain seperti sit-up, mengangkat
beban, hingga berbagai jenis latihan dilakukannya dengan bersemangat.
Semangat
inilah yang membuat Qian kini dikenal di seantero China dan bahkan dunia. Kisah hidup
dan tekad kuatnya telah menginspirasi banyak orang agar mampu mendobrak segala
keterbatasan. Kisah Qian banyak dimuat di berbagai media baik cetak maupun
online sehingga mengangkat namanya. Kini, ia ingin mendunia dengan usahanya
mewakili China
pada tahun 2012 pada kejuaraan renang di olimpiade khusus orang cacat.
Tak tanggung-tanggung, Qian mematok target menjadi juara dunia renang pada
kejuaraan olimpiade tersebut. Dia bekerja keras untuk mewujudkan impiannya
tersebut. Jika melihat kesungguhan dan tekadnya, sepertinya impian itu tak
mustahil untuk dicapai. Sebab, sejatinya kesungguhan dan tekad kuat yang
dilandasi kerja keras akan mampu menaklukkan segala tantangan.
Dari cerita
ini kita dapat memetik banyak hal yang harus kita jadikan nutrisi semangat
hidup kita. Janganlah pernah berkata tak mungkin atau mustahil. Apa yang kita
lakukan dengan semangat, pantang menyerah dan perjuangan, buktikanlah
cita-citamu bahwa AKU BISA!
Referensi:
http://www.andriewongso.com/awartikel-3112-AW_Inspirational_Video-Qian_Hongyan,_Semangat_si_Bocah_Cacat